Pengadilan atas mantan Presiden Mesir Horni Mubarak akan dilanjutkan hari ini, Senin, 15 Agustus 2011. Pengadilan kali ini akan menghadirkan pemimpin militer rezim Mubarak sebagai saksi.
Seperti diberitakan Aljazeera, pengadilan Mesir akan memanggil Kepala Angkatan Darat Mesir Mohamed Hussein Tantawi untuk menceritakan perannya ketika menggempur demonstran di Kairo awal tahun ini, yang menewaskan 800 warga sipil. Kesaksian Tantawi disebut-sebut sebagai penentu nasib Mubarak selanjutnya.
"Kesaksian Tantawi akan membantu pengadilan menentukan apakah Mubarak memberikan perintah kepada Menteri Dalam Negeri, Habib al-Adli untuk menembaki para demonstran, ataukah Adli bertindak sendiri tanpa diperintah atasan," kata salah seorang pengacara Mubarak yang menolak disebutkan namanya.
Tantawi, telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada rezim Mubarak selama dua dekade. Ketika Mubarak lengser 11 Februari lalu, dia menjabat sebagai Kepala Dewan Militer yang merupakan pemerintahan sementara Mesir.
Kehadiran Tantawi adalah permintaan para jaksa di pengadilan pertama Mubarak yang digelar 3 Agustus lalu. Selain Tantawi, yang juga diminta hadir adalah mantan kepala intelijen Omar Suleiman dan sekitar 1.600 orang lainnya. Mereka semua akan membuktikan peran Mubarak dalam kematian ratusan demonstran.
Pada pengadilan pertama, Mubarak dihadirkan di dalam kandang besi di ruang auditorium Akademi Polisi, Kairo, bersama dengan dua putranya, Gamal dan Alaa Mubarak. Mereka dituduh atas dugaan korupsi dan pembunuhan warga.
Selain itu, juga diadili mantan Menteri Dalam Negeri Habib el-Adly dan enam pejabat senior kepolisian Mesir, yang didakwa atas kasus pembunuhan dan percobaan pembunuhan para demonstran anti rezim Mubarak. (eh)